Sejarah Atletik di Dunia
Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang
berarti pertandingan atau perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi
Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga pada Atletik. Atletik yaitu suatu
Cabang olah raga mempertandingkan Lari,Lompat,Jalan dan Lempar. Olah raga
Atletik mula-mula di
populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM. Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus. Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah raga. Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman Primitif sangat penting artinya untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani. Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman Athletik. Untuk dapat memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap jika tidak diketahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah satu cabang olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman modern ini. Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang.
populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM. Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus. Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah raga. Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman Primitif sangat penting artinya untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani. Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman Athletik. Untuk dapat memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap jika tidak diketahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah satu cabang olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman modern ini. Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang.
2.Berdirinya Organisasi Atletik
Awal abad XIX merupakan mas menggeloranya kembali semangat
berolahraga dikalangan masyarakat luas, termasuk berkembangnya olahraga
atletik. Perkumpulan-perkumpulan atletik mulai dibentuk. Perlombaan-perlombaan
atletik banyak diselenggarakan. Di Inggris pada tahun 1817 didirikan
perkumpulan atletik yang pertama oleh Captain Mason dengan nama Necton Guild.
Pada tahun 1834 syarat minimum untuk mengikuti perlombaan ditetapkan oleh
badan/komite,misalnya syarat minimum untuk lari 440 yards = 60 detik,l lari 1
mil = 5 menit.
Pada tahun 1855 untuk pertama kalinya diterbitkan buku
mengenai lari cepat (sprint) Inggris menyelenggarakan perlombaan antarnegara di
Eropa,terutama antara Inggris dengan Perancis. Pada tahun 1860 perkumpulan
atletik yang pertama di Amerika Serikat didirikan di San Fransisco dengan nama
Olympic Club. Kejuaraan atletik di Amerika Serikat baru diselenggarakan pada
tahun 1868 oleh New York Athletic Club. Setelah itu sering diadakan
perlombaan-perlombaan atletik antara Amerika Serikat dengan negara-negara
Eropa. Persatuan atletik yang menghimpun
perkumpulan-pekumpulan atletik mulai dibentuk.
·
Tahun
1880 di Inggris berdiri British Amateur Athletic Board.
·
Tahun
1887 di New Zealand berdiri New Zealand Amateur Athletic Association.
·
Tahun
1899 di Belgia berdiri Ligue Royale d’Athletime dan di Canada Track and Field
Association.
·
Tahun
1885 di Afrika selatan berdiri South African Amateur Athletic Union dan d
·
Swedia
berdiri Svenska Fri-Idrotts Forbunder.
·
Tahun
1896 di Norwegia berdiri Norges Fri-Idrettsfor-bund.
·
Tahun
1897 di Australia berdiri The Amateur Athletic Union of Australia, di
Czechoslovikia berdiri Ceskoslovensky Athleticky Svanz, di Yunani berdiri
Association Haenengue d’Athletikai Szovetse.
·
Tahun
1911 di Belanda berdiri Koninklijke Nederlandeseh Athleriek Unie.
Sampai saat ini tidak kurang dari 170 negara telah membentuk
organisasi atletik yang menjadi induk perkumpulan-perkumpulan atletik di setiap
negara. Perlombaan atletik telah sering diselenggarakan, demikian pula
perlombaan antar negara tetapi belum ada peraturan perlombaan yang seragam
sehingga sering timbul perselisihan paham dalam menentukan pemenang. Baru pada
tanggal 17 Juli 1912 tiga hari setelah selesai nya perlombaan atletik pada
Olympiade Modern V di Stockholm tokoh-tokoh atletik dari 17 negara yang
mengikuti Olympiade dari Amerika Serikat, Australia, Austria, Belgia, Canada,
Chili, Denmark, Finlandia, Hongaria, Inggris, Jerman, Mesir, Norwegia,
Perancis,Rusia, Swedia dan Yunani, berdiskusi untuk membentuk suatu badan
Internasional Atletik yang membuat peraturan-peraturan dan penyelenggaraan
perlombaan atletik yang lengkap.
Badan tersebut didirikan dengan nama International Amateur
Athletic Federation (IAAF), sebagai ketua adalah J. Sigfrit Edstrom dengan
sekretaris Jendral merangkap Bendahara (Honorary Secretary-Treasurer): Kristian
Henstrom keduanya dari Swedia. Peraturan teknis untuk perlombaan internasional
yang pertama disahkan pada kongres yang ketiga tahun 1914 di Lyon Perancis.
Sejak terbentuknya IAAF ini penyelenggaraan perlombaan-perlombaan atletik
semakin baik, terutama dalam segi pengorganisasian.
SEJARAH ATLETIK DI INDONESIA
A. Atletik
Di Indonesia pada Zaman penjajahan
Di Indonesia atletik dikenal lewat bangsa Belanda yang
selama tiga setengah abad telah menjajah negeri ini. Namun demikian atletik
tiada dikenal secara luas. Yang mendapat kesempatan melakukan latihan-latihan
atletik hanyalah sekolah-sekolah dan kemiliteran saja, itupun sekedar untuk
melengkapi kebutuhan pendidikan jasmani saja. Organisasi atletik pertama kali
didirikan di Indonesia pada Zaman Belanda adalah Nederlands Indisehe Atletiek
Unie yang disingkat NIAU yang dalam bahasa Indonesia berarti : Perserikatan
Atletik Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1917. Propaganda untuk
menyebarkan atletik memang ada tetapi usaha untuk mendirikan
perkumpulan-perkumpulan atletik atau cabang dari NIAU hanya dapat terlaksana
dibeberapa kota besar yang mempunyai sekolah-sekolah lanjutan dan yang ada
tangsi-tangsi militernya, antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya,
Yogyakarta,Semarang, Solo, Medan.
Pada zaman itu tiap tahun diadakan perlombaan/kejuaraan
atletik di Jakarta yang penyelenggaraannya bertepatan dengan penyelenggaraan
Pasar Gambir (semacam Jakarta fair sekarang) pada akhir bulan Agustus atau awal
September. Atlet yang menonjol prestasinya pada aman penjajahan Belanda itu
antara lain: Mohammad Noerbambang, pelari 100m yang konon pernah mencapai 10,8
detik dan Harun Alrasyid pelompat tinggi yang pernah melewati mistar mencapai
1,80m dan lompat jauhnya mendekati 7,00 m. Pada zaman pendudukan Jepang selama
tiga setengah tahun mulai awal tahun 1942 sampai Agustus 1945 , keolahragaan
pada umumnya mengalami perkembangan. Semua pelajar mahasiswa melalui siaran
radio yang dikenal dengan 22nama Radio Taiso menyelenggarakan latihan-latihan
dari berbagai cabang olahraga,termasuk senam dan atletik. Atletik mendapat
perhatian yang cukup baik.
Hampir setiap menjelang tutup tahun ajaran diadakan
pertandingan-pertandingan olehraga dengan atletik sebagai nomor utamanya, baik
yang berbentuk pertandingan antar kelas, antar sekolah atau antar kota. Pada
tahun 1943 di Solo diselenggarkan perlombaan atletik segitiga antar pelajar
Sekolah Menengah Bandung, Yogya, dan Solo. Pelajar-pelajar dari Bandung di
bawah panji-panji GASEMBA (Gabungan Sekolah Menengah Bandung ) dari Yogya
GASEMMA ( Gabungan Sekolah Menengah Mataram ) dan dari Solo GASEMBO (Gabungan Sekolah Menengah Solo ). Perlombaan
atletik untuk umum juga sering diadakan. Lari jarak jauh dan lari jarak pendek
dengan membawa beban adalah yang paling sering diperlombakan. Dalam bidang organisasi selama masa
pendudukan Jepang ini juga nampak ada kemajuan. Perhimpunan-perhimpunan atletik
juga bermunculan dibeberapa kota besar, antara lain IKADA ( Ikatan Atletik
Djakarta ),GABA ( Gabungan Atletik Bandung ), IKASO ( Ikatan Atletik Solo) IPAS
( Ikatan Perhimpunan Atletik Surabaya ) dan lain-lain. Pada tahun 1949 oleh ISI
( Iakatan Sport Indonesia ) diselenggarakan Pekan Olahraga di lapangan IKADA
yang diikuti oleh sejumlah atlet dari seluruh Jawa. Atlet-atlet yang menonjol
pada pendudukan Jepang antara lain : Soetantio, pelari 100m yang mencapai 11,00
detik. Soetrisno , atlet Pancalomba dan Bram Matulessi, pelempar Lembing.
B. Atletik
setelah Indonesia Merdeka
Dengan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta, maka terbukalah bagi bangsa
Indonesia untuk memajukan dan mengembangkan bangsa dan negara dalam segala
bidang, termasuk memajukan keolahragaan pada umumnya dan khususnya cabang
olahraga atletik. Meskipun pada waktu itu bangsa Indonesia sedang berjuang
mati-matian untuk mempertahankan kemerdekaan melawan Belanda dengan sekutunya
yang ingin kembali menjajah Indonesia, namun rakyat Indonesia terutama para
pelajar dan mahasiswanya masih tetap melakukan atletik. Ditempat-tempat yang
tidak diduduki tentara Belanda, disaat-saat tidak melakukan perang gerilya,
mereka berlatih dan berlomba atletik yang merupakan cabang olahraga yang
digemari. Pada bulan Januari 1946 dikota
Solo diselenggarakan kongres yang ingin menghidupkan kembali semangat
keolahragaan di Indonesia,maka didirikan “PORI” (Persatuan Olahraga Republik
Indonesia). Langkah pertama yang dilakukan PORI adalah menyelenggarakan Pekan
Olahraga Nasional (PON). Maksud penyelenggaraan PON pada masa revolusi fisik
melawan kekuatan Belanda dengan sekutunya yang menduduki kota-kota besar
diIndonesia, mengandung tujuan yang lebih mulia ialah memberi kejutan politik
kepada dunia agar terbuka matanya bahwa negara Republik Indonesia yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 itu benar-benar ada. PON diadakan
di Solo dibuka oleh Presiden Soekarno pada tanggal 12 September 1948, dihadiri
oleh wakil Presiden dengan segenap anggota kabinet,hadir pula wakil-wakil dari
negara lain termasuk pejabat Komisi Tiga Negara PBB diIndonesia. Atlet-atlet
yang terkenal pada waktu itu adalah :
- Soedarmodjo , sebagai pelompat
tinggi
- Arie Mauladi , sebagai pelompat
jangkit
- Soetopo , menjuarai 5000 m dan
10.000 m
- Nasir Rosydi , pelari gawang dan
lompat jauh
- Fuat Sahil , pelari 400 m
- Soetrisno , tolak peluru dan
lempar cakram
- Darwati , pelari 100 m
- Anie Salamun , Pelempar cakram
Pada tanggal 3 September 1950 berkumpullah tokoh-tokoh
atletik dari perhimpunan atletik beberapa daerah Indonesia di kota Semarang
untuk membentuk Induk organisasi atletik bagi seluruh wilayah Indonesia.
Lahirlah kemudian organisasi atletik yang diberi nama “ Persatuan Atletik
Seluruh Indonesia” disingkat PASI. Sebagi langkah pertama di Bandung pada bulan
Desember 1950 yang diikuti tidak hanya atlet-atlet dari pulau Jawa tetapi juga
dari Sulawesi. Langkah selanjutnya adalah menjadikan PASI dapat diterima
sebagai anggota IAAF agar atlet-atlet Indonesia dapat mengikuti Olympiade dan
perlombaan-perlombaan Internasional lainnya. Pemusatan latihan yang pertama
kali diadakan di Yogyakarta dalam rangka persiapan pengiriman atlet untuk
mengikuti Asian Games I yang diselenggarakan di New Delhi, India pada bulan
Maret 1951. beberapa atlet yang memperoleh medali perunggu pada Asian games I
adalah :
- Soedarmodjo , untuk lompat tinggi
- Hardarsin , untuk lompat jangkit
- A.F Matulessy , untuk lempar
lembing
- Anie Salamun , untuk lempar cakram
- Regu estafet 4 x 400 m atas nama :
Tri Wulan, Nyi. Soerjowati, Darwati, dan Lie Jiang Nio.
PON II diselenggarakan di Jakarta bulan Oktober 1951. Atletik
merupakan perlombaan nomor utama. Selanjuntnya PASI memutuskan untuk
menyelenggarakan kejuaraan atletik setiap tahun. Tahun 1952 di langsungka
kejuaraan Nasional di Surabaya. Untuk pertama kali PASI mengirimkan atletnya ke
olympiade pelompat tingginya Soedarmodjo dikirimkan ke olympiade di Helsinki.
Tahun 1953 dilangsungkan PON III di Medan. Tahun 1954 dilangsungkan kejuaraan
Nasional. Yang selalu mendominasi perlombaan atletik Nasional adalah Dasuki,
untuk lari 100 m, Yopie Timisela, untuk lari 400 m dan 10.000 m, Soetrio untuk
lompat tinggi galah dan Dasalomba. Soedarmodjo, Maridjo dan Okamona untuk
lompat tinggi. Hendarsin dan Bin Suryo untuk lompat jangkit. Soetrisno, Sarbe
Hupono dan Bram Matulessi untuk nomor lempar cakram dan tolak peluru. Tahun
1955 dilangsungkan Kejuaraan Nasional di Jakarta. Indonesia mendatangkan Bin
Miner untuk membentuk Coach-coach atletik di Indonesia yang pada waktu itu
belum dimiliki. Tahun 1957 penyelenggaraan PON IV di Makasar (Ujung Pandang).
Tahun 1958 kejuaraan Nasional di Jakarta. PASI mengirimkan atletnya ke Asian
Games ke-3 diTokyo.
Atlet putri Kamah, berhasil memperoleh medali perunggu untuk
lempar lembing. Tahun 1959 kejuaraan Nasional di Jakarta. Tahun 1960 seleksi
Nasional di Bandung dalam rangka persiapan Asian Games ke-4 yang akan
diselenggarakan di Jakarta tahun 1962. Disamping itu PASI mengirimkan peninjau
ke Olympiade di Roma untuk mempelajari seluk beluk penyelenggaraan Olympiade
dalam rangka persiapan menjadi tuan
rumah Asian Games yang akan diselenggarakan di jakarta. Semenajk ditetapkan
Jakarta sebagai tempat penyelenggaran Asian Games IV , PASI berusaha sekuat
tenaga agar dapat mencapai sukses bukan hanya sukses dalam penyelenggaraan tetapi
juga sukses dalam prestasi atlet-atletnya. PASI mengirimkan peninjau ke
Olympiade Roma dan mendatangkan tenaga-tenaga penasihat dari Jepang yang telah
berhasil sebagai penyelenggara Asian Games III. Dibidang peningkatan prestasi
PASI mendatangkan pelatih-pelatih dari luar negeri. Pelatih yang didatangkan
adalah Bin Miner, Norman Ford dan Tom Rosandich dari Amerika Serikat, disamping
untuk meningkatkan prestasi para atlet yang dimasukkan dalam pusat latihan atau
TC (Training Center), mereka juga dimafaatkan untuk menatar kader-kader
pelatih. Indonesia. Segala persiapan menjadi tuan rumah Asian Games IV berjalan
lancar, berkat bantuan sepenuhnay dana dan fasilitas dari pemerintah RI. Tahun 1962 Asian Games IV dilaksanakan di
Jakarta. Pemusatan latihan yang dilakukan dengan persiapan yang cukup ternyata
membuahkan hasil yang membanggakan. Untuk pertama kali atlet-atlet Indonesia
dapata memperoleh medali emas dalam perlombaan Internasional meskipun bari
tingkat Asia. Mohammad Sarengat memperoleh 2 medali emas untuk lari 100 m
(10,4) dan Untuk lari gawang 110 m (14,3) serta dua perunggu untuk lari 200 m (
21,6). Awang Papilaya memperoleh 2 medali perunggu untuk 800 m (2:40,8) dan
Lompat jauh. Regu estafet 4 x 100 m putri memperoleh medali perunggu atas nama
Suratmi, Emawati, W.Tomasoa, Wiewiek Machwijar (50,5). Tahun 1963
penyelenggaraan GANEFO I di
Jakarta.
a)Medali
Emas di capai oleh :
- Jootje Oroh lari 200 m (21,8)
- Regu 4 x 100 m putra (41,8) atas
nama Jootje Oroh, Soenjoto, Mohammad Sarengat dan Bambang
Wahyudi.
- Regu 4 x 400 m putra ( 3:20,6)
atas nama Aminuddin M, Agus Soegiri, Strive Mainake, dan Stive Thenu.
b)Medali
perak di capai oleh :
- regu 4 x 100 m putri (50,5) atas
nama Emawati, Soeratmi,W.Tomasoa. dan W.Machwijar.
- Mohammad Sarengat lari gawang 110
m (14,6)
- I Gusti Ngurah Manik lempar
lembing (65,53)
- Abdul Rab Khan dasalomba (nilai
5807)
- Nicky Pattiasina lari 3.000 m
Steeple chase (9:28,9)
c)Medali
perunggu dicapai oleh :
- Wlily Tomasoa lari 200 m (26,8)
- Soeratmi lari 400 m (58,8)
- Soeratmi lari 800 m (2:20)
- Emawati lari gawang 80 m (12,5)
- Ni Luh Armoni Widari lompat jauh
(5,45)
- Jean Toar lempar lembing (39,31)
- Ni Luh Armoni Widari pancalomba
(nilai 3407)
- Aminuddin Machmud lari 400 m
(50,3)
- Z. Lesnussa lari 10.000 m
(32:51,1)
- Ismail Abiddin lari marathon
(31.01:40.8)
Rekor
Nasional banyak sekali diciptakan pada periode tahun 1962-1963 ini.
Tehun 1964 kejuaraan Nasional di Jakarta. Sayang pada tahun
ini karena alas an politis, Indonesia tidak mengikuti Olympiade yang
diselenggarakan di Tokyo, meskipun atletnya telah dipersiapkan dengan baik.
Pada tahun 1964 ini Indonesia mengirimkan atlet-atletnya ke RRC. Beberapa rekor
dipecahkan ternyata sampai sekarang masih bertahan. Rekor Untung Pribadi lompat
tinggi galah (3,95), I G.Ngurah Manik lempar lembing 66,91, Usman Effendi tolak
peluru 15,26.
Tahun 1965 meletuslah peristiwa G30S/PKI yang merupak
tragedi nasional bagi bangsa Indonesia , sehingga PON VI yang sedianya akan
dilaksanakan di Jakarta gagal. Tahun 1966 mengikuti SEA GAMES V di Bangkok.
Medali perak didapatkan oleh regu 4 x 100 m atas nama Soepardi, Jootje Oroh,
Bambang Wahyudi dan Agus Soegiri.. meskipun tidak memperoleh medalai, beberapa
rekor Indonesia telah dipecahkan di Bangkok yang sampi tahun 1979 belum
diperbaharui antara lain rekor lari 800 m oleh Charanjit Singh (1:50,7) ; rekor
lari 4 x 100 m : oleh Eddy, Charanjit Singh,V Gosal dan Agus Sorgiri (3:15,3) ;
rekor lari 3.000 m Steeple chase oleh Nicky Patiasina (9:25,1) ; tahun 1968
kejuaraan Nasional di Jakarta yang dikuti oleh para atlet dari Singapura. ;
Tahun 1969 PON VII di Surabaya ; tahun 1970 kejuaraan di Semarang, Indonesia
mengirimkan atletny untuk mengikuti Asian Games VI di Bangkok. Hasil yng
diperoleh medali perunggu untuk lari 200 m dan 100 m atas nama Carolina
Rieuwpassa. Tahun 1971 kejuaraan nasional di Jakarta.
PASI bekerja sama coaching clinic atletik yang diikuti oleh
45 orang coach muda dari seluruh daerah di Indonesia. Carolina Rieuwpassa
dikirim ke Jerman untuk berlatih menghadapi olympiade Munich. Selama berlatih
di jermania memperbaiki rekor Nasional 100 m menjadi 11,7 detik dan 200 m
menjadi 22,2 detik sampai tahun 1979 rekor ini belum ada yang menumbangkannya.
Tahun kejuaraan Nasional di Jakarta Carolina Rieuwpassa dikirim ke Jerman untuk
mengikuti Olympiade di Munich. Pada lari 100 m babak penyisihan ia menduduki
urutan kedatangan ke 6 dengan catatan waktu 12,23 sedangkan pada lari 200 m
babak pendahuluan ia menempati urutan kedatangan ke 6 dengan catatan waktu 24,68
detik. Kemudian PASI mengirimkan 22 atlet kekejuaraan atletik Asia di Manila
tanpa memperoleh medali.
Tahun 1975 kejuaraan Nasional di Jakarta. Pada tahun ini di
selenggarakan Asian Games VII di Taheran Indonesia tidak mengirimkan tim
atletik. Tahun 1975 kejuaraan di Jakarta
disamping itu untuk meningkatkan prestasi atletik di Indonesia perlu
meningkatkan frekwensi perlombaan. Maka pada tahun 1976 ini diselenggarakan
kejuaraan atletik se-Jawa dan Bali di Semarang tahun 1976 merupakan tahun
penyelenggaraan Olympiade. Indonesia mengirimkan Carolina Rieuwpassa untuk
mengikuti olympiade di Montreal. Beberapa atlet ke Pakistan dan Malaysia. Tahun
1977 penyelenggaraan PON IX di Jakarta. Untuk pertama kali Indonesia mengikuti
SEA GAMES IX di Kuala Lumpur. Indonesia memperoleh 2 medali emas melalui
Carolina Rieuwpassa untuk lari 100 m dan Usman Efendi untuk lempar cakram,
serta 5 medali perak dan medali perunggu.
Tahun 1978 Asian Games VII diselenggarakan di Bangkok. Athun
1978 kejuaraan di Jakarta diikuti juga oleh atlet dari Singapura. Sebagai
balasan ikut sertanya atlet mengikuti Sukan di Singapura. Beberapa rekor di
pertajam : Jefrry Matahelemual memperbaiki rekor dari 200 m menjadi 21,1 detik.
Mujiono memperbaiki rekor dari 400 m menjadi 47,8 detik. Regu nasional 4 x 100
m memecahkan rekor menjadi 40,930detik. Meny Moffu memperbaiki rekor lari
gawang menjadi 51,9 detik. Starlet memperbaiki rekor 800 m menjadi 2:14,0 detik
yang juga mempertajam rekor lari 1.500 m menjadi 4:36,4 detik. Tahun 1978
adalah tahun penyelenggaraan Asian Games VIII yang seharusnya dilaksanakan di
Pakistan, tetapi karena situasi Negara Pakistan tidak memungkinkan kemudian
diselenggarakan di Bangkok. Karena alasan politis penyelenggaraan perlombaan
atletik Asian Games VIII tidak mendapat restu dari IAAF dan pesertanya diancam
skorsing. Dengan pertimbangan Indonesia akan menjadi tuan rumah SEA GAMES I
tahun 1979, maka Indonesia tidak mengirimkan atlet-atletnya.
Tahun 1979 indonesia menjadi tuan rumah SEA GAMES X di
Jakarta. Indonesia memperoleh 3 medali emas melalui Henny Maspaitela untuk lari
200 m. Meny Moflu untuk lari gawang 400 m dan regu estafet atas nama Meny
Moflu,haryanto,Matias Mambay dan Mujiono. Sejak tahun 1984 banyak rekor
bertumbangan lagi. Tahun 1984 Purnomo memecahkan rekor lari 100 m menjadi 10.39
detik. Di bagian wanita Henny Maspaitena memecahkan rekor 100 m menjadi 11,61
detik pada tahun 1985. Pada tahun ini pula Ketut Widiana dalam lompat tinggi
dengan lompatan 2,04 m. Prestasi atletik Indonesia masih ketinggalan dari negaranegara
lain. Untuk kawasan Asia Tenggara sidah dapat mulai berbicara, tetapi untuk
tingkat Asia lebih-lebih dunia masih jauh tertinggal. Ini menjadi tanggung
jawab bagi generasi muda terutama bagi kita semua para pelajar yang hobi
beroleh raga Atletik untuk mengejar ketinggalan.
MACAM_MACAM ATLAETIK
Antara
lain adalah, jalan cepat, marathon, sprint, lari jarak jauh, lompat jauh,
lombat gala, dan lain-lain.
A.
Estapet
Lari ini berjarak 400 m. Lari estapet adalah lomba antar
tim. Inilah satu-satunya lomba beregu yang ada di cabang atletik. Ada 4 orang atlet lari terpilih di
setiap timnya. Pelari tercepat di tim tersebut akan mengambil posisi terakhir.
Kondisi kritis kadang terjadi ketika seorang
pelari memberikan tongkat kepada pelari berikutnya. Kalau tongkat tersebut
terjatuh, maka sepersekian detik terbuang percuma.
B. Lompat
Gala
Walaupun cabang atletik satu ini tidak terlalu terkenal,
lompat gala mempunyai tingkat kesulitan khusus. Bila teknik melompat salah, gala yang
dipakai dapat saja mengenai tubuh atlet yang bisa menyebabkan luka serius. Gala
yang mempunyai panjang 4-5 meter terbuat dari fiberglass -dulunya terbuat dari
bambu.
Setiap pelompat mempunyai kesempatan tiga kali untuk
melewati mistar yang dinaikan 8-15 cm. Bila lompatan ketiga gagal, maka
pelompat tersebut didiskualifikasi.
C. Maraton
Olahraga atletik ini sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat. Saking terkenalnya olahraga yang
biasanya menempuh jarak 42 km, 195 meter, sehingga ada perlombaan maraton yang
mampu menyedot ribuan orang untuk menontonnya.
Misalnya
lomba maraton tahunan yang diselenggarakan di Boston, Massachusetts;
London, Inggris; Berlin, Jerman; and New York.
Hadiah yang disediakan oleh penyelenggara pun cukup menggiurkan. Bisa jutaan
rupiah atau ribuan dolar Amerika.
D. Sprint
atau Lari Jarak Dekat
Bila diadakan dalam ruangan, jarak yang ditempuh biasanya,
50 meter, 60 meter, 100 meter, 200 meter, 400 meter. Di luar ruangan, jarak
yang ditempuh biasanya, 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Sprint merupakan
olah raga utama di atletik. Begitu banyak sensasi yang terjadi di olah raga
ini.
Pemecahan rekor dunia yang mencapai di bawah 10 detik, benar-benar membuat
mata para penonton tidak berkedip melihat para pelari tercepat dunia berlaga di
arena lintasan lari.mTubuh-tubuh atlet yang tipis dengan rambut cepak untuk mempermudah aliran
udara, pakaian khusus yang bisa membuat para pelari berlari lebih cepat dan
cepat lagi, membuat sprint semakin tegang dan menantang untuk dilihat
E. Lompat
Jauh
Olah raga satu ini sebenarnya sangat sederhana. Tapi
kenyataannya tidak mudah untuk melambungkan tubuh agar bisa mencapai jarak yang
sejauh-jauhnya. Atlet lompat jauh berlari dari jarak 45 meter, lalu melompat ke
lintasan yang telah ditentukan. Banyak atlet yang didiskualifikasi karena
melewati garis lompatan.
F. Lempar
Lembing
Olah raga ini tidak terlalu populer tapi tetap menarik untuk
dibicarakan. Atlet memegang lembing dan melemparkannya setelah memulai gerakan
hanya sejauh 4 meter. Panjang lembing untuk atlet pria, 260 meter, sedangkan untuk atlet wanita,
220 meter aja. Cukup panjang. Mmebutuhkan ketahanan tubuh dan kekuatan fisik
yang sempurna untuk mampu melemparkan lembing tersebut sejauh-jauhnya.
G. Jalan cepat
Adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan
terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah
sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada
di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki
dalam keadaan posisi tegak lurus.
H. Event
Ada variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba
dengan panjang tidak biasa (contohnya 300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan
yang tidak lazim biasanya digelar selama musim indoor karena lintasan 200m
dalam riangan. Dengan pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak kerajaan
jarang sekali digelar di lintasan sejak kebanyakan lintasan diubah dari
seperempat mil (402,3m) ke 400m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak
kerajaan tidak dilangsungkan kembali. Bagaimanapu, IAAF dalam buku rekornya
masih memasukan rekor dunia mil (dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana Masterkova dariRusia untuk wanita) karena perbedaan signifikan yang
mendunia.
·
Event
Lintasan –event lari di lintasan 400m.
·
Sprint: event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya
didalam ruangan), 100m, 200m dan 400m.
·
Jarak
Menengah: event dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan 3000m.
·
Lari berintang – lomba (biasanya 300m) dimana
pelarinya harus melewati rintangan seperti penghalang dan rintangan air.
·
jarak
Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang kurang lazim
ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.
·
Halang Rintang: 110 m halang rintang tinggi (100 m
untuk wanita) dan 400 m haling rintang menengah (300 m di beberapa SMA).
·
Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m
estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m estafet , dll. Beberapa event, seperti
estafet medley, jarang dilangsungkan kecuali estafet karnaval besar.
·
Lari jalanan: dilangsungkan di jalanan terbuka,
tapi biasanya diakhiri di lintasan. Event biasa adalah 5km, 10km, setengah
marathon dan marathon.
I.
Lari
Gawang
Gerakan lari gawang, baik itu 100m,
110m, 200m, 400m putri atau 400m untuk putra, Pada waktu pengambilan gawang
atau melampaui gawang, harus dilakukan dengan cepat dan secara berurutan,
lancar dan rilaks, diusahakan tidak melayang terlalu lama sehingga kecepatan
dapat dipertahankan. Usahakan waktu diatas gawang dalam keseimbangan yang
sebaik-baiknya, dengan badan condong ke depan.
Hal
yang perlu diperhatikan pada waktu melewati gawang :
Bertolak dari jarak 1,95 – 2,15 m di depan gawang, kaki
lurus mendarat ± 1,05 – 1,45 m di depan gawang. Ayunan kaki ke depan dengan
lutut yang tidak kaku. Lengan diayunkan sewajarnya, lengan di depan didorong ke
depan setinggi mata lainya dan dipergunakan untuk menjaga keseimbangan.
Bungkukkan badan ke depan mendapat paha dari kaki yang diayunkan ke depan.
Sehingga pada waktu di atas gawang kecondongan badan dipertahankan. Di atas
gawang kaki belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang beruntun, posisi kaki
terlipat, paha terbuka ke samping, telapak kaki diputar kearah luar, dan
rata-rata di atas gawang. Usahakan waktu melampaui gawang titik ketinggian
berada tepat di atas gawang, tidak di depan atau dibelakang gawang. pusatkan
Posisi Pandangan ke depan bagian atas gawang.
Star dan mengambil gawang pertama merupakan hal yang
menentukan bagi seorang pelari gawang, terutama lari gawang 100 meter wanita
dan 110 meter pria. Star harus dilakukan dengan kecepatan tinggi dan tidak
mengurangi kecepatan saat mengambil gawang pertama. kelancaran mengambil gawang
pertama ini sangat berpengaruh pada pengambilan gawang berikutnya.
SOFTBALL
1. Sejarah
Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat Club
Chicago, Illinois pada 16 September 1887 secara tidak sengaja oleh George Hancock. Awalnya terdapat beberapa alumni Universitas Yale dan Harvard sedang mendengarkan hasil akhir
pertandingan sepak bola Amerika antar Yale dan Harvard di klub
Farragut Boat. Setelah skor akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale, seorang alumnus Yale dengan
antusias melempar sebuah sarung tinju ke pendukung Harvard. Seorang dengan reflek mengambil sebuah tongkat dan memukul
ke arah sarung tinju itu. Melihat hal itu memberikan sebuah ide seorang
reporter Chicago Board of Trade, George Hancock. Dia menyarankan untuk membuat
sebuah permainan di dalam ruangan dengan bola yang dibuat dari sarung tinju
yang dilempar tadi. Dia mengambil sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat
memakai sebuah tali, supaya menyerupai bola. Kemudian dengan beberapa buah kapur, Hancock menandai lantai Farragut
Boat menyerupai lapangan bisbol.
Sebagai pemukul digunakanlah sebuah
sapu. Tim dibagi menjadi dua dan Hancock meneriakkan kata-kata “Play ball”,
maka dimulailah permainan itu dengan skor akhir 44-40. Semenjak itu permainan bisbol versi dalam ruangan dikenal.
Dinamakan indoor baseball. Karena bentuk bola yang berubah-ubah. Nama
sofbol sebelumnya menyesuaikan material yang digunakan untuk membuat bolanya, jadilah nama-nama
yang digunakan waktu itu yaitu kitten ball, army ball, mush ball, dan
juga indoor-outdoor, recreation ball, dan playground ball.
Di awal abad ke-20 sofbol mulai
dimainkan di luar ruangan sebagaimana dilakukan di dalam ruangan. Tahun 1908 organisasi amatir untuk permainan
baru ini (National Amateur Playground Ball Association of the United States)
mengatur olah raga ini untuk dimainkan di luar ruangan menggunakan bola yang
lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional (the National Recreation
Congress) meminta komisi untuk menstandardisasi olah raga ini, dan tahun 1926
nama "softball" digunakan walaupun belum diresmikan.
Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam
lindungan Asosiasi Sofbol Amatir Amerika (Amateur Softball Association of
America) dimana telah digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika. Juara untuk sofbol kelas pria pada saat itu adalah J. L.
Gills dari Chicago, dan juara kelas wanita yaitu Great Northerns dari kota
yang sama. Walaupun kejuaraan yang dipertandingkan adalah amatir, mereka biasa
di sponsori oleh organisasi industri di wilayahnya.
Sejak tahun 1933 “softball”
telah menjadi sebuah nama resmi. Dan pada tahun 1934, pembentukan peraturan
bersama untuk lebih jauh memberikan standardisasi peraturan sofbol. Sudah
banyak perubahan peraturan sejak saat itu, khususnya pada tahun 1946, dimana
terdapat perubahan jumlah pemain dalam satu tim dari 10 ke 9 orang. Pemain ke
sepuluh dinamakan “shortfielder” pada saat itu bertugas sebagai penjaga
daerah dangkal bagian luar yang menjelalajah di belakang dalam. Tahun 1950
jarak antara pitcher’s plate dan home plate ditambah untuk putera
dari 43 kaki ke 46 kaki (13.114 meter).
Dilihat dari segi partisipan, sofbol
telah berkembang menjadi olahraga tim yang besar dan digemari. Lapangan yang
lebih kecil tersedia. Baik wanita maupun pria , dapat memainkannya. Lebih jauh
pria di luar usia atlet dapat memainkan sebagai kegiatan di luar permainan
resmi seperti piknik atau dalam komunitas sosial tanpa melalui pemanasan dan latihan
rutin yang diperlukan, sejenis dalam bisbol.
Pada tahun 1960an, sebagian dari
125,000 tim telah terdaftar di Asosiasi Sofbol Amatir Amerika. Dan mengadakan enam kejuaraan nasional tiap tahun. Ini
tidak termasuk anggota pria maupun wanita yang bertanding dalam kompetisi tidak
resmi. Di Negara lain sofbol juga menjadi olahraga yang digemari baik pria
wanita tua maupun muda.
Pada tahun 1949, tim Kanada, Toronto's Tip Top Tailors, memenangi kejuaraan internasional yang dilakukan secara
berkala oleh Asosiasi Sofbol Amatir dan merupakan kompetisi pertama yang
benar-benar merupakan kejuaraan tingkat dunia untuk putera. Diadakan tahun 1966
dibawah sponsor dari Federasi Sofbol Internasional (International Softball
Federation). Australia memenangkan kejuaraan pertama untuk
wanita tahun 1965.
Federasi Sofbol Internasional
(International Softball Federation)
Anggota-anggota
Federasi Sofbol Internasional
Badan inilah yang akhirnya membuat peraturan-peraturan yang menyangkut
permainan olahraga sofbol yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, dan diterjemahkan oleh negara-negara anggotanya.
Terbentuknya Federasi Sofbol Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya
pertandingan antar negara yang bersifat internasional. Kemudian diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Kejuaraan Internasional Sofbol paling bergengsi saat ini
adalah Kejuaraan
Sofbol Dunia
(World Cup of Softball) yang diselenggarakan oleh Amateur Softball Association dibawah naungan International Softball Federation. Negara-negara anggota ISF yang
memasuki babak kualifikasi tiap tahun mengirimkan kontingennya untuk
bertanding. Setalah lolos kualifikasi, sejumalah 6 negara akan bertanding satu
sama lain (5 pertandingan). Dan 2 tim terbaik akan bertanding untuk
memperebutkan posisi juara one-game-winner-take-all championship.
Juara
terdahulu:
- 2005- Jepang 3 Amerika Serikat 1
- 2006- Amerika Serikat 5 Jepang 2
- 2007- Amerika Serikat 3 Jepang 0
Pada tahun 2007, Indonesia berhasil menorehkan sejarah lolos ke World Cup of Softball pertama kalinya. Indonesia bertanding dengan negara-negara lainnya di Oklahoma
City dalam World Cup of Softball
setelah berhasil memasuki peringkat 3 dalam kualifikasi antar negara Asia.
·
Sofbol
di Indonesia
Sebelum perang kemerdekaan sofbol sudah ada yang memainkan di Indonesia, namun sifatnya masih sangat terbatas. Yaitu hanya
dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa
permainan olahraga sofbol hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja.
Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karenanya sampai tahun itu,
sofbol hanya dimainkan oleh puteri. Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga sofbol itu
dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera
kita, masih menyenangi olahraga bisbol.
Melihat perkembangan sofbol sedemikan cepatnya dan adanya
kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbul perhatian kita terhadap cabang
olahraga ini secara serius. Mulanya sofbol hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Palembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar
dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan sofbol di Indonesia,
diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk
dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Sofbol
Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi
sofbol tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, sofbol menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
·
Liga
Sofbol Indonesia (LSI)
Dalam upaya lebih memperkenalkan olahraga sofbol di kalangan masyarakat, PB Perbasasi membentuk Liga Sofbol Indonesia. LSI diselenggarakan pertama kali pada tahun 2004. Putaran
pertama diadakan di Jakarta pada bulan Mei 2004, sedangkan putaran kedua berlangsung di
Bandung, Juli 2004. Putaran ketiga liga yang diikuti enam klub
berlangsung di Surabaya, tanggal 26-27 November 2004. Seluruh klub peserta liga
saat ini masih terbatas beberapa klub. Mereka adalah Citra Muda, Prambors,
Garuda, Rebels (Jakarta), Gorgeous, NISP, Bumi Asri (Bandung), Sriti (Surabaya), Smanda (Lampung), dan Pirates (Kaltim)
Bagi kalangan sofbol, Liga Sofbol Indonesia atau LSI merupakan pertandingan bergengsi menuju semipro. Selain
pemain Indonesia, klub-klub peserta LSI dapat menggunakan pemain asing
dalam timnya. Saat ini peraturan mengenai pemain asing membolehkan Jumlah
maksimal pemain asing yang dapat memperkuat sebuah klub ialah lima atlet. Namun hanya tiga pemain yang dapat
menjadi pemain inti, sedangkan dua pemain lain yang menjadi cadangan hanya bisa
menggantikan pemain asing.
Sofbol atau dikenal dengan softball
adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari dua tim. Permainan sofbol lahir di
Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol merupakan perkembangan dari
olahraga sejenis yaitu bisbol atau hardball. Bola sofbol saat ini berdiameter
28-30,5 sentimeter; bola tersebut dilempar oleh
seorang pelempar
bola (pitcher) dan menjadi
sasaran pemain lawan, yaitu pemukul
bola dengan menggunakan tongkat
pemukul (bat).
Terdapat sebuah regu yang berjaga (defensif) dan tim yang memukul (ofensif).
Tiap tim berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri
marka (base) pelari hingga
menyentuh marka akhir yaitu home plate.
Terdapat
tiga tipe permainan sofbol:
- Fast pitch softball merupakan permainan ditentukan oleh pelempar bola. Pelempar melempar bola dengan kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya lempar pelempar bola dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau sama dari posisi glove.
- Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball. Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast-pitch sehingga pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang "ketat" di sofbol seperti strike zone, jarak antara marka, lamanya permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pelempar bola dalam modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu.
- Slow pitch softball memberikan kemudahan bagi pemukul untuk memukul bola. Pemukul bola diberi bola terus-menerus oleh pelempar bola sampai bisa memukul bolanya. Lemparan pelempar bola pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.
2. Lapangan
Diagram
lapangan sofbol.
Lapangan sofbol berbentuk bujur sangkar. Dibagi menjadi daerah fair (fair territory) dan
daerah foul (foul territory). Lebih jauh dalam daerah fair
terbagi menjadi dua bagian, bagian dalam (Infield), dan bagian luar (outfield).
Di dalam daerah dalam terdapat 4 marka (base). Setiap marka diberi
nomor berlawanan dengan arah jarum jam, dimulai dari marka awal yang disebut
home plate, diteruskan dengan marka pertama, marka kedua dan marka
ketiga. Marka berbentuk bujur sangkar dengan sisi 38 cm (15 inci) yang dibuat
sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah. Sudut dari keempat marka membentuk
bentuk empat persegi yang disebut berlian (diamond).
Di belakang home plate terdapat batasan yang disebut backstop
sejauh 7,62 dan 9,14 meter di belakang home plate.
Jarak lintasan antar marka yang
ditentukan
Lintasan
Fast Pitch
|
Lintasan
Slow Pitch
|
60
kaki (18,29 m)
|
60
kaki atau 65 kaki (19,81 m)
|
Jarak melempar (pitching) fast pitch
yang ditentukan
Dewasa
|
Di
bawah 18 tahun
|
Di
bawah 15 tahun
|
|||
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
43
kaki (13,11 m)
|
46
kaki (14,02 m)
|
40
kaki (12,19 m) atau 35 kaki
|
46
kaki (14,02 m)
|
40
kaki (12,19 m) atau 35 kaki
|
46
kaki (14,02 m)
|
Jarak melempar (pitching) slow pitch
yang ditentukan
Dewasa
|
Di
bawah 18 tahun
|
Di
bawah 15 tahun
|
||||
Puteri
|
Putera
|
Puteri
(univ)
|
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
50
kaki (14,02 m)
|
50
kaki (15,24 m)
|
50
kaki (15,24 m)
|
50
kaki (14,02 m)
|
46
kaki (14,02 m)
|
50
kaki (14,02 m)
|
46
kaki (14,02 m)
|
3. Peralatan
·
Bola sofbol.
Minimal peralatan yang dibutuhkan dalam sebuah pertandingan
sofbol termasuk sebuah bola. Sofbol menggunakan bola berwarna kuning dengan benang grip berwarna merah, yang sebelumnya berwarna putih dengan grip putih. Sarung tangan (glove) dikenakan oleh seluruh pemain bertahan untuk
menangkap bola, sementara first baseman dan penangkap bola mengenakan mitt
(glove mempunyai jari, sedangkan mitt tidak). Tongkat pemukul (bat)
yang digunakan dalam pertandingan resmi adalah bat khusus yang
diperuntukkan untuk sofbol. Ketentuan pemakaian dan kharakteristik bat
yang boleh digunakan tertuang dalam peraturan Federasi Sofbol Internasional.
Helm pemukul bola dipakai untuk melindungi kepala seorang pemukul bola dari terjangan
bola dan cedera, sementara pakaian pelindung (protective gear) untuk
seorang penangkap bola, dan sepatu pool (cleats). Yang terakhir adalah uniform
atau seragam. Tiap pemain menggunakan baju, celana, dan topi yang seragam atau berwarna dasar
sama. Semakin tinggi tingkat pertandingannya, semakin ketat dalam peraturan
seragamnya. Semua peralatan dan perlengkapan itu adalah wajib bagi setiap tim
dalam melaksanakan pertandingan resmi.
4. Wasit pertandingan
Dalam pertandingan sofbol terdapat
minimal satu orang hingga tujuh orang hakim atau wasit (umpire).
Terdapat satu orang plate umpire dan tiga wasit marka yang menjaga pertandingan. Selebihnya wasit memantau daerah luar. Dalam pertandingan fast pitch dihakimi oleh empat wasit (satu plate
umpire, tiga wasit marka).
Istilah untuk seorang wasit adalah “blue”, disebabkan seragam mereka selalu
berwarna biru. Posisi seorang wasit adalah berdiri di belakang penangkap
bola dan pemukul bola . Berfungsi untuk melihat arah datangnya bola yang
dilempar pelempar bola ke penangkap bola apakah itu strike atau ball.
Wasit juga mengawasi jalannya permainan dengan cermat untuk menentukan
peristiwa yang sebenarnya terjadi dan menjaga agar pemain mematuhi peraturan. Sebagai pemimpin pertandingan adalah
Umpire plate. Karena sifatnya sebagai pemimpin pertandingan, kekuasaan umpire plate dalam sebuah
pertandingan sofbol adalah mutlak, Walaupun dapat diprotes (appealed)
keputusannya tidak dapat diganggu gugat apabila protes yang dilakukan
pemain atau pelatih atau manager team menyangkut ajustment, tapi protes dapat
dilakukan dan dapat diterima apabila protes dilaukan terhadap salah penerapan
rules. Jadi ada permainan yang dapat dilanjutkan dengan protes (game under
protes, selengkapnya dapat dibaca pada Rules Permainan Softball yang
dikeluarkan oleh ISF). seorang wasit dapat mengeluarkan siapa saja baik pemain
atau bahkan seorang pelatih keluar lapangan, jika menurut wasit mengganggu jalannya
pertandingan.
5. Permainan
Sofbol dimainkan oleh dua tim di lapangan sofbol. Setiap tim
minimal memiliki 9 pemain dan selebihnya merupakan cadangan. Permainan terdiri
dari 9 babak yang disebut inning. Di dalam satu inning, tim
yang bertanding masing-masing mempunyai kesempatan memukul (batting)
untuk mencetak angka (run). Ketika tim yang menyerang mendapat giliran
memukul, seorang pelempar bola tim bertahan melemparkan bola ke arah penangkap
bola sekencang-kencangnya agar bola tidak dapat dipukul.Tim yang mendapat
giliran memukul bergantian seorang demi seorang untuk memukul bola. Tim yang berjaga
berusaha mematikan anggota tim yang mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat
giliran memukul mendapat kesempatan 3 kali mati (out) sebelum giliran memukul
digantikan tim yang bertahan.
Skor atau run dihasilkan dari seorang runner berlari menginjak semua marka
secara berurutan dan kembali menginjak home plate. Setiap pelari yang
berhasil mengelilingi dan menginjak home plate mendapat satu angka. Waktu permainan ditentukan oleh inning.
Setiap tim mendapat giliran memukul sampai 3 kali out dan mematikan tim
lawan 3 kali out, disebut 1 inning. Dalam tiap pertandingan
sofbol durasi permainan setidaknya 7 inning
tergantung situasi, atau lama waktu 2 jam. Setelah menghabiskan inning,
tim yang mencetak angka (run) terbanyak menjadi pemenang.
Jika dalam inning yang ditentukan waktu sudah habis dan
kedua belah tim dalam keadaan seri, inning tambahan dimainkan sampai salah satu tim keluar
sebagai pemenang. Kondisi itu disebut tie break atau seri. Pada permulaan permainan, tim yang
menjadi tuan rumah (home
team) mendapat
giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor) mendapat giliran memukul.
6.
Pelempar
bola
Permainan dimulai pada saat wasit memulai pertandingan dan
meneriakkan kata “Play Ball”. Setelah pemain bertahan memasuki daerah
jaganya masing-masing, pertarungan antara pelempar bola di tim bertahan dan
pemukul bola di tim yang mendapat giliran memukul dapat dimulai. Seorang
pelempar bola berdiri di atas plate dan menghadap ke arah penangkap
bola. Pelempar bola akan berusaha melempar bola sekuat tenaga ke mitt
penangkap bola. Posisi bola lempar mempunyai wilayah khusus yang disebut zona strike (strike zone), dimana hasil
akhir lemparan terdapat di atas home plate dan tingginya tidak lebih
dari dada dan tidak kurang dari lutut pemukul bola. Jika bola dalam zona strike tidak terpukul oleh
pemukul bola, maka wasit akan berteriak “strike”. Dan apabila bola
keluar dari zona strike, namun pemukul bola tidak mencoba memukul
bola maka wasit akan berteriak “ball”. Zona strike adalah zona dimana bola dalam wilayah pukul
pemukul bola. Pada saat melempar, pelempar bola akan berusaha membuat bola
strike dengan sekuat tenaga agar pemukul bola kesusahan memukul bola walaupun
bola berada di zona pukulnya. Sehingga tantangan seorang pelempar bola adalah
melempar dengan kecepatan tinggi dan dengan sasaran yang tepat.
7. Penangkap bola
Dalam satu regu setidaknya memiliki satu orang penangkap
bola. Penangkap bola dilengkapi dengan perlengkapan pengaman dan bertugas
menangkap lemparan pelempar bola. Catcher menggunakan helm (topeng penangkap bola) untuk
melindungi kepala dan muka, pelindung tubuh untuk melindungi daerah badan dan pelindung kaki untuk melindungi
daerah lutut ke bawah. Posisi penangkap bola adalah jongkok di belakang
pemukul bola. Seorang pelempar bola dan penangkap bola diharuskan memiliki komunikasi yang baik dengan isyarat-isyarat untuk bekerjasama mematikan seorang
pemukul bola. Seorang penangkap bola kadang adalah pengatur strategi yang baik, karena dalam pertandingan penangkap bola dapat
melihat seluruh situasi yang terjadi di depannya.
8. Penjaga
Selain pelempar bola dan penangkap bola , tim bertahan
memiliki 7 orang penjaga (fielder) yang terbagi dalam 4 penjaga daerah
dalam (infielder) dan 3 orang penjaga daerah luar (outfielder).
Bagian dalam yaitu penjaga marka satu (pertama), penjaga marka dua (kedua),
Penjaga antara marka dua dan tiga (shortstop), dan penjaga marka tiga
(ketiga). Sedangkan penjaga luar terdapat di sebelah kiri (penjaga kiri), tengah (penjaga tengah), dan kanan (penajga kanan). Semua penjaga
(termasuk pelempar bola dan penangkap bola) berusaha mematikan 3 orang tim
lawan agar mendapat giliran memukul. Karena run hanya bisa didapatkan
dalam posisi menyerang.
9. Pemukul bola
Tiap pemukul bola mempunyai kesempatan 3 kali strike
dan 4 kali ball. 3 kali strike akan membuat pemukul bola mati “Strike
Out”. Dan apabila 4 kali ball maka pemukul bola diperbolehkan jalan bebas ke arah marka satu (free
walk). Apabila pemukul berhasil memukul bola, pemukul bola akan berlari
sekuat tenaga mencapai marka satu sebelum bola pukulannya dikembalikan atau di
tangkap oleh penjaga marka satu. Jika pemukul bola berhasil sampai di marka
satu sebelum penjaga marka satu menangkap bola maka pemukul bola “safe”'. Namun
bila penjaga marka satu lebih cepat menangkap bola, maka pemukul bola “out”.
Terdapat berbagai macam jenis memukul. Hit,
Bunt, hit and run, Steal dan lain-lain. Tergantung situasi yang terjadi saat itu. Berbagai macam jenis hit
digunakan sesuai strategi yang akan ditempuh tim penyerang.
1 Desember 2016 pukul 05.20
assalamu'alaikum... terima kasih atas ilmunya
29 Juli 2018 pukul 23.27
pasang yuk asianbookie asian games 2018
pasang yuk pasaran asianbookie asian games
pasang yuk asianbandar asian games
pasaran asianbookie asian games 2018 yuk pasang taruhan judi online asian games 2018
whatup : 6281377055002
5 Januari 2019 pukul 11.03
KUNJUNGI BERITA BOLA DAN LIVE STEARMING TERUPDATE DAN TERPOPULER YANG WAJIB ANDA KUNJUNGI:
MenitGoal.com
lihatbola.live
lihatbola.asia
asianbookie.id
prediksipapa.com
rekanbola.com